Narasi Kehidupan – Telaga Rambut Monte menyimpan kisah yang lebih dari sekadar lanskap indah. Terletak di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang unik karena memadukan unsur keindahan alam dengan cerita-cerita mistis dan budaya warisan leluhur.
Telaga ini bukan hanya menjadi tujuan favorit bagi pencari ketenangan, tetapi juga menjadi ruang spiritual yang masih dijaga nilai-nilai tradisinya oleh masyarakat sekitar. Dari larangan-larangan adat hingga kepercayaan tentang makhluk penunggu, semuanya menjadi bagian dari narasi panjang yang membalut tempat ini.
Nama “Rambut Monte” konon berasal dari seorang tokoh pertapa sakti bernama Mbah Monte, yang diyakini hidup pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Berdasarkan cerita masyarakat, Mbah Monte berhasil mengalahkan seekor naga utusan Rahwana yang mengganggu ketentraman daerah tersebut. Usai pertarungan, naga tersebut dikutuk menjadi batu dan dijadikan bagian dari kompleks candi di sekitar telaga.
Situs Candi Rambut Monte yang terletak tak jauh dari bibir telaga menjadi bukti nyata bahwa wilayah ini telah lama menjadi tempat suci dan spiritual. Ritual-ritual seperti sesajen dan doa-doa tertentu kerap dilakukan oleh warga lokal, khususnya saat musim panen atau upacara adat tertentu.
Baca Juga : Perjalanan Tony Fernandes Mendirikan Maskapai Low-Cost Terkemuka dengan Modal 1 Ringgit
Salah satu daya tarik mistis yang paling dikenal dari Telaga Rambut Monte adalah keberadaan ikan sengkaring, yang sering disebut sebagai “ikan dewa.” Ikan ini konon jumlahnya selalu tetap, tidak pernah bertambah atau berkurang, dan dipercaya memiliki kekuatan gaib. Siapa pun yang berani menangkap atau mengganggu ikan ini diyakini akan tertimpa kesialan.
Cerita warga setempat menyebutkan bahwa ada orang yang pernah mencoba mengambil ikan dari telaga tersebut. Namun, alih-alih mendapatkan keuntungan, ikan tersebut berubah menjadi minyak atau bahkan menghilang secara misterius. Kisah seperti ini menyebar dari mulut ke mulut, menciptakan rasa hormat dan waspada bagi siapa saja yang berkunjung.
Meski tampak tenang dan menyegarkan, pengunjung tidak diperkenankan berenang atau mandi di dalam telaga. Air telaga dianggap suci dan digunakan untuk kebutuhan ritual masyarakat. Bahkan untuk menyentuh airnya pun, ada etika tertentu yang perlu dihormati.
Warga lokal dan juru kunci tempat ini percaya bahwa telaga dijaga oleh makhluk tak kasat mata yang dapat mengganggu jika aturan dilanggar. Banyak kejadian tidak diinginkan dikaitkan dengan pelanggaran terhadap larangan adat ini, mulai dari sakit mendadak hingga tersesat secara misterius.
Daya tarik Telaga Rambut Monte tak hanya terletak pada ceritanya, tetapi juga keindahan visual yang memikat. Airnya jernih berwarna toska, dikelilingi pepohonan hijau dan udara pegunungan yang sejuk. Tempat ini menjadi lokasi favorit untuk menenangkan diri, menyatu dengan alam, dan merenung dalam keheningan.
Lebih dari sekadar tempat wisata, Telaga Rambut Monte merupakan simbol keharmonisan antara manusia, alam, dan keyakinan. Warga Desa Krisik telah berhasil menjaga keseimbangan ini dengan tetap melestarikan tradisi, merawat lingkungan, dan menerima wisatawan dengan ramah selama nilai-nilai adat tetap dihormati.