Narasi Kehidupan – Jack Grealish menjalani lembaran baru dalam kariernya setelah bergabung dengan Everton pada musim panas 2025. Statusnya hanya sebagai pemain pinjaman dari Manchester City tidak membuatnya tampil setengah hati. Justru, winger berusia 29 tahun itu langsung menunjukkan kualitas yang sempat diragukan banyak orang. Julukan Jack De Bruyne dari Erling Haaland pun menjadi simbol betapa cepatnya ia beradaptasi di Goodison Park.
Dalam tiga laga perdana Premier League, Grealish berhasil mencatatkan empat assist. Catatan ini membuat publik Goodison Park kembali bersemangat, karena kehadirannya memberi energi berbeda pada permainan tim. Dengan performa yang konsisten, ia langsung menjadi salah satu pemain paling berpengaruh di skuad asuhan David Moyes. Kehadirannya seolah membenarkan mengapa ia kini dijuluki Jack De Bruyne oleh rekan setimnya di Manchester City.
Perjalanan Grealish bersama Everton dimulai dari bangku cadangan saat menghadapi Leeds United. Dalam laga tersebut, ia hanya bermain 19 menit ketika The Toffees kalah tipis 0-1. Namun, meski minim kesempatan, sentuhan pertamanya di lapangan memberi isyarat bahwa ia siap memberikan kontribusi lebih besar.
Kesempatan emas datang pada pekan kedua melawan Brighton. Grealish membuktikan diri dengan menyumbang dua assist dalam kemenangan 2-0. Tren positif itu berlanjut ketika Everton menantang Wolves di pekan ketiga. Kali ini, Grealish kembali menorehkan dua assist yang membantu timnya meraih kemenangan dramatis 3-2.
Baca Juga : Inspirasi Hidup: 50 Kutipan Tokoh tentang Syukur dan Bahagia
Performa Grealish bukan hanya soal angka assist. Ia terlibat dalam berbagai momen krusial yang menentukan hasil pertandingan. Melawan Wolves, ia berhasil:
Rangkaian kontribusi itu menjadikannya pemain Everton pertama yang mencatat dua assist dalam dua pertandingan Premier League secara beruntun. Bagi tim yang kerap kesulitan mencetak peluang, kehadiran Grealish bagaikan angin segar.
Performa impresif Grealish ternyata juga mendapat sorotan dari sahabat dekat sekaligus mantan rekan setimnya di Manchester City, Erling Haaland. Striker Norwegia itu menjulukinya sebagai “Jack De Bruyne”, sebuah pengakuan bahwa kontribusi kreatif Grealish sejajar dengan maestro lapangan tengah, Kevin De Bruyne.
Julukan tersebut muncul usai laga melawan Wolves, ketika Grealish kembali menjadi arsitek kemenangan tim. Haaland bahkan mengunggah komentar singkat di Snapchat, menegaskan betapa kagumnya ia dengan perubahan rekan setimnya itu. Bagi Grealish, pujian dari pemain sekelas Haaland tentu menjadi dorongan moral besar untuk terus konsisten.
Ada beberapa alasan mengapa Grealish mampu menemukan kembali performa terbaiknya di Goodison Park:
Kehadiran Grealish menjadi dorongan besar bagi Everton. Klub yang sempat kesulitan dalam beberapa musim terakhir kini punya pemain kreatif yang bisa mengubah jalannya pertandingan. Dengan koleksi empat assist dalam tiga laga, Grealish tidak hanya mencatatkan statistik mengesankan, tetapi juga menghidupkan kembali optimisme suporter.
Meski statusnya masih sebagai pemain pinjaman, banyak yang meyakini bahwa Everton akan berusaha mempertahankannya lebih lama. Jika performa ini berlanjut, Grealish bisa menjadi salah satu transfer paling berpengaruh dalam sejarah klub. Bagi sang pemain sendiri, ini adalah kesempatan emas untuk membuktikan diri bahwa ia bukan hanya pelengkap di tim besar, melainkan pemain kunci yang mampu membawa perubahan.
Simak Juga : Zippo Harley-Davidson: Koleksi Ikonik untuk Gaya Hidup Biker