
Narasi Kehidupan – Semangat untuk bangkit di tengah masa sulit menjadi awal dari kisah inspiratif Sulis, seorang perempuan tangguh di Jakarta Timur. Ia adalah pemilik usaha kue kering bernama Bakulis, yang kini tumbuh menjadi salah satu contoh nyata keberhasilan pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis dari rumah hingga menembus pasar nasional. Berawal dari kondisi penuh tantangan saat pandemi Covid-19 melanda, Sulis tak menyerah meski harus kehilangan pekerjaan di bidang konstruksi teknik sipil. Dari dapur sederhana di rumahnya, ia mulai memproduksi aneka kue kering yang belakangan dikenal luas dan digemari banyak pelanggan.
Kisah Bakulis lahir pada tahun 2020 bukan sekadar usaha mencari penghasilan. Tetapi juga wujud kreativitas dan keteguhan hati seorang ibu rumah tangga. Sulis mulai bereksperimen membuat berbagai jenis kue kering seperti nastar, kastengel, sagu keju, kue kacang, dan putri salju. Produksi awalnya dilakukan dalam skala kecil, dengan target utama pelanggan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Namun, rasa yang khas dan kualitas produk yang terjaga membuat pesanan terus bertambah, terutama pada momen Ramadan dan Lebaran.
Nama Bakulis sendiri berasal dari singkatan “Bakulan Ibu Lis”. Nama yang sederhana namun mudah diingat itu menjadi simbol ketulusan dan kerja kerasnya dalam membangun usaha. Dari hanya beberapa toples pesanan, kini Bakulis mampu memproduksi hingga 500 kemasan kue per bulan. Keberhasilan ini tidak hanya membawa keuntungan finansial bagi keluarga Sulis, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi ibu-ibu di sekitar rumahnya yang turut membantu proses produksi.
Salah satu nilai penting dari perjalanan Bakulis adalah kontribusinya terhadap pemberdayaan perempuan di lingkungan sekitar. Sulis tidak ingin berkembang sendiri; ia mengajak para ibu rumah tangga yang membutuhkan penghasilan tambahan untuk bergabung dalam proses produksi. Para ibu tersebut dilibatkan mulai dari tahap pembuatan adonan, pengemasan, hingga pengiriman produk.
Dengan cara ini, Bakulis tidak hanya menjadi sumber pendapatan pribadi, tetapi juga wadah kolaborasi yang memperkuat solidaritas antarwarga. Kini, kue-kue produksi Bakulis telah dipasarkan ke berbagai daerah di Pulau Jawa seperti Bandung, Purwakarta, Semarang, dan Surabaya. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa semangat kebersamaan dan kerja keras dapat membuka jalan menuju kemandirian ekonomi.
Baca Juga : Kisah Hikmah Nabi Zakaria yang Lama Menanti Kelahiran Anak
Setelah usahanya berkembang stabil, Sulis menyadari perlunya peningkatan kapasitas diri agar bisnisnya dapat berjalan lebih profesional. Di sinilah peran PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menjadi bagian penting dalam kisahnya. Ia bergabung dengan Rumah BUMN Jakarta pada awal tahun 2025 dan menjadi salah satu peserta program BRIncubator Lokal 2025.
Melalui program ini, Sulis mendapatkan pelatihan intensif mengenai pengelolaan bisnis, digital marketing, serta pengemasan produk yang menarik. Pada awalnya ia merasa minder karena menganggap usahanya masih kecil dibandingkan peserta lain. Namun, dukungan dari para mentor dan fasilitator BRI membuatnya lebih percaya diri. Ia belajar mengenai strategi branding, pengelolaan keuangan, dan promosi online yang efektif, sehingga mampu memperluas jangkauan pasar Bakulis.
BRI melalui Rumah BUMN dan platform digital LinkUMKM menyediakan berbagai bentuk pendampingan yang berkelanjutan bagi pelaku usaha mikro seperti Sulis. Program ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga membuka akses terhadap jaringan bisnis yang lebih luas. Melalui pelatihan tersebut, Sulis mampu memahami pentingnya manajemen stok, penentuan harga yang kompetitif, serta inovasi dalam kemasan produk.
Selain itu, pelaku UMKM yang tergabung dalam program BRI juga berkesempatan untuk mengikuti berbagai pameran dan kegiatan promosi yang membantu memperkenalkan produk ke pasar nasional. Dari sinilah Bakulis mulai dikenal oleh banyak pelanggan baru, bahkan beberapa di antaranya menjadi reseller resmi yang turut membantu memperluas distribusi produknya.
Pihak BRI terus berkomitmen untuk mendukung para pelaku UMKM melalui berbagai program pembinaan yang berkelanjutan. Corporate Secretary BRI, Dhanny, menjelaskan bahwa BRI percaya setiap usaha mikro memiliki potensi besar untuk berkembang apabila mendapatkan akses yang tepat terhadap pembiayaan, pelatihan, dan pendampingan bisnis. Melalui inisiatif seperti Rumah BUMN dan BRIncubator, BRI ingin memastikan bahwa UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga naik kelas dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Dhanny menegaskan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Dengan pembinaan yang berkesinambungan, para pelaku usaha kecil dapat menjadi penggerak utama roda ekonomi rakyat. Dukungan yang diberikan BRI tidak hanya berfokus pada permodalan, tetapi juga pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia agar mampu mengelola bisnis secara profesional.
Sulis berharap agar BRI terus melanjutkan komitmennya dalam memberikan ruang bagi para pelaku usaha kecil untuk berkembang. Ia percaya bahwa dukungan dari program pemberdayaan seperti Rumah BUMN dan BRIncubator menjadi kunci utama bagi UMKM agar bisa naik kelas dan dikenal masyarakat luas. Melalui pengalaman yang ia dapatkan, Sulis kini lebih percaya diri untuk memperluas jangkauan usahanya dan terus berinovasi menghadirkan produk yang berkualitas.
Kisah Bakulis adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras, semangat belajar, dan dukungan pemberdayaan yang tepat, usaha kecil pun mampu menembus pasar nasional. Dari dapur sederhana di rumah, Sulis membuktikan bahwa mimpi besar dapat tumbuh ketika peluang dan kemauan berjalan seiring.
Simak Juga : Barbie Ferreira Debut di Panggung Victoria’s Secret Fashion Show