
Narasi Kehidupan – Siapa sangka sebuah hobi sederhana seperti menikmati secangkir kopi bisa menjadi awal dari sebuah kisah sukses yang menginspirasi banyak anak muda. Hal inilah yang dialami oleh Veronica, sosok di balik brand Kopi Toejoean. Yang kini dikenal sebagai salah satu pelaku UMKM kopi yang berkembang pesat di Indonesia. Inspirasi Kopi Toejoean hadir sebagai bukti bahwa passion dan ketekunan dapat berubah menjadi peluang besar ketika dijalankan dengan komitmen dan semangat belajar yang tinggi.
Perjalanan Inspirasi Kopi Toejoean bermula pada masa pandemi tahun 2021. Ketika banyak orang harus beradaptasi dengan situasi baru dan mencari cara untuk tetap produktif. Veronica, yang kala itu gemar menonton berbagai video di internet, mulai sering menemukan konten seputar kopi. Ketertarikannya semakin tumbuh hingga muncul keinginan untuk mendalami dunia perkopian. Ia pun mulai mengikuti berbagai kelas barista, baik yang gratis maupun berbayar, demi menambah pengetahuan dan keterampilan dalam meracik kopi. Dengan penuh semangat, Veronica menabung untuk membeli mesin kopi pertamanya, yang menjadi modal utama dalam membangun usaha kecilnya.
Selain belajar secara mandiri, Veronica juga aktif bergabung dengan komunitas entrepreneur di Jakarta. Langkah ini membantunya memperluas wawasan serta membangun jaringan dengan para pengusaha muda lainnya. Dari sinilah Kopi Toejoean mulai dikenal dan perlahan berkembang menjadi sebuah brand yang memiliki karakter kuat serta nilai lokal yang tinggi.
Seiring waktu, Veronica menyadari bahwa untuk mengembangkan usaha, dibutuhkan lebih dari sekadar semangat dan kualitas produk. Ia kemudian bergabung dengan program UMKM binaan BRI melalui Rumah BUMN, yang menjadi titik balik penting dalam perjalanan bisnisnya. Pendampingan yang diberikan BRI tidak hanya membantu Veronica memperkuat manajemen usahanya. Akan tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengambil keputusan bisnis.
Dukungan dari BRI membuka jalan bagi Kopi Toejoean untuk naik kelas. Veronica mengakui bahwa selama mengikuti program pendampingan, ia mendapatkan banyak ilmu mengenai strategi pemasaran, keuangan, dan pengelolaan bisnis yang berkelanjutan. Hal ini membuatnya lebih siap menghadapi tantangan serta berani memperluas pasar ke segmen yang lebih luas.
Dalam sebuah wawancara, Veronica menuturkan bahwa keberadaan Rumah BUMN memberikan efek signifikan bagi kemajuan usahanya. Ia merasa lebih terbimbing dalam mengatur operasional dan memahami pentingnya digitalisasi dalam dunia usaha modern. Bagi Veronica, dukungan seperti ini menjadi motivasi untuk terus berinovasi dan menjaga kualitas produknya agar tetap bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Baca Juga : Dari Alam ke Jiwa: Perempuan Indonesia dan Gaya Hidup Hijau
Salah satu langkah besar yang dilakukan BRI dalam mendukung pelaku usaha kecil adalah dengan menghadirkan platform digital LinkUMKM. Sebuah inovasi yang dirancang untuk memperkuat ekosistem UMKM di Indonesia. Veronica mengaku sangat terbantu dengan adanya platform ini, terutama dengan fitur UMKM Smart. Yang menurutnya sangat efektif dalam membantu para pelaku usaha memahami posisi bisnis mereka.
Fitur UMKM Smart memiliki sistem penilaian dari level 1 hingga level 4, yang menunjukkan sejauh mana kesiapan dan kemampuan usaha dalam mengelola bisnis. Selain memberikan penilaian, sistem ini juga menyertakan daftar periksa (checklist) yang membantu pelaku usaha mengetahui area yang perlu ditingkatkan agar dapat naik kelas. Veronica bercerita bahwa awalnya Kopi Toejoean berada di level 1, namun berkat pendampingan dan kerja keras, kini usahanya berhasil naik ke level 3.
Digitalisasi yang ditawarkan oleh LinkUMKM tidak hanya memudahkan pelaku usaha dalam hal administrasi dan penilaian, tetapi juga memperluas jangkauan pasar. Dengan akses ke platform digital ini, Veronica mampu memperkenalkan Kopi Toejoean kepada lebih banyak konsumen, termasuk di luar daerah asalnya. Hal ini menunjukkan bahwa transformasi digital menjadi faktor penting dalam meningkatkan daya saing UMKM di era modern.
Salah satu hal yang membuat Kopi Toejoean tetap diminati adalah komitmen kuat dalam menjaga kualitas produknya. Veronica menegaskan bahwa sejak awal berdiri, Kopi Toejoean selalu menggunakan biji kopi lokal berkualitas tinggi yang diperoleh langsung dari petani. Semua proses produksi dilakukan secara mandiri, mulai dari penggilingan biji, pembuatan espresso, hingga penyajian minuman.
Dengan mengolah sendiri seluruh proses tersebut, Kopi Toejoean mampu menjaga kesegaran dan cita rasa khas yang menjadi daya tarik utama bagi para penikmat kopi. Selain itu, pendekatan ini juga mencerminkan dukungan nyata terhadap petani kopi lokal, yang menjadi tulang punggung industri kopi Indonesia. Veronica percaya bahwa setiap cangkir kopi yang disajikan bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang nilai dan cerita di baliknya.
Upaya ini membuat Kopi Toejoean bukan sekadar bisnis, melainkan juga bentuk kontribusi terhadap pengembangan ekonomi lokal dan pelestarian budaya kopi Nusantara. Dengan mengangkat produk dalam negeri dan memberdayakan petani lokal, Veronica berhasil membangun identitas brand yang kuat serta berkelanjutan.
Menurut Direktur Micro BRI, Akhmad Purwakajaya, platform LinkUMKM kini telah memiliki lebih dari 13,4 juta pengguna. Ia menegaskan bahwa LinkUMKM bukan hanya wadah pertemuan antara pelaku usaha dan pembeli, melainkan juga ruang kolaborasi yang mendorong terciptanya ekosistem bisnis yang inklusif dan berkelanjutan.
Kisah sukses Kopi Toejoean menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara semangat individu, dukungan lembaga keuangan, dan pemanfaatan teknologi dapat menghasilkan perubahan besar. Melalui kombinasi ketekunan, inovasi, serta komitmen terhadap kualitas, Veronica berhasil membawa Kopi Toejoean menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia yang ingin berani memulai dan mengembangkan usaha dari hal yang mereka cintai.
Simak Juga : Beauty Beyond Boundaries: Perayaan Kecantikan Inklusif Jakarta