Narasi Kehidupan – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Provinsi Kalimantan Tengah tahun ajaran 2025/2026 berlangsung dengan suasana berbeda. Motivasi siswa menjadi bagian penting dalam acara ini yang melibatkan lebih dari 30 ribu peserta didik kelas X SMA dan SMK di seluruh daerah.
Acara utama dipusatkan di SMA Negeri 1 Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, dengan kehadiran langsung Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran. Selain membuka kegiatan MPLS, beliau juga menyampaikan motivasi siswa yang diikuti secara hybrid oleh ribuan pelajar dari berbagai kabupaten/kota hingga daerah pelosok.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Agustiar tidak hanya membuka kegiatan MPLS, tetapi juga memberikan motivasi langsung kepada para siswa. Ia mengisahkan pengalaman masa kecilnya yang penuh keterbatasan.
Gubernur bercerita bagaimana dirinya pernah menjalani hidup tanpa sepatu, tanpa buku, bahkan harus bekerja sejak usia dini. Namun, keterbatasan tersebut justru membentuk semangat juang yang tinggi. Dengan tekad dan kerja keras, menurutnya tidak ada hal yang mustahil untuk diraih. Pesan ini menjadi energi positif bagi ribuan siswa yang hadir, baik secara langsung maupun daring.
Dalam pidatonya, Gubernur Agustiar menegaskan bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah masa depan. Ia menekankan bahwa latar belakang ekonomi seseorang tidak boleh menjadi penghalang untuk meraih cita-cita.
Pendidikan, menurutnya, bukan hanya soal ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang membangun karakter dan integritas. Ia mengingatkan para siswa agar tidak menyerah pada keterbatasan, melainkan menjadikannya sebagai dorongan untuk terus belajar dan berprestasi.
Baca Juga : Kisah Haru di Sekolah Rakyat Wonosobo, Wamensos Beri Motivasi
Salah satu poin penting yang disampaikan Gubernur adalah jaminan bahwa siswa dari keluarga berpenghasilan rendah akan mendapat pendidikan gratis. Komitmen ini tidak hanya mencakup biaya sekolah, tetapi juga perlengkapan pendukung yang dibutuhkan siswa.
Untuk mempertegas hal tersebut, Gubernur Agustiar meminta seluruh sekolah agar tidak melakukan pungutan dalam bentuk apa pun. Jika ditemukan adanya praktik pungutan liar, ia menegaskan agar segera dilaporkan ke aparat penegak hukum atau langsung kepadanya. Ia berjanji akan menindak tegas pihak yang terbukti melakukan pelanggaran.
Selain menekankan pentingnya pendidikan, Gubernur juga mengingatkan siswa untuk berhati-hati terhadap pengaruh negatif dari lingkungan dan pergaulan. Ia menekankan bahwa keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan akademik, melainkan juga karakter yang kuat.
Beberapa pesan yang ia sampaikan kepada para siswa antara lain:
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menyampaikan bahwa MPLS kali ini menjadi sebuah terobosan baru. Konsep digital dan kolaboratif yang diterapkan membuat kegiatan lebih inklusif, bahkan melibatkan sekolah-sekolah di daerah terpencil seperti Bukit Raya dan Tumbang Manjul.
Ia menambahkan bahwa sebanyak 422 sekolah berpartisipasi dalam kegiatan ini, baik secara tatap muka maupun daring. Hal ini membuktikan bahwa semangat kebersamaan dalam pendidikan dapat dijalankan dengan teknologi yang tepat.
Salah satu kendala yang dihadapi siswa baru adalah ketersediaan seragam SMA. Banyak siswa masih mengenakan seragam SMP karena distribusi seragam belum selesai. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyiapkan bantuan seragam lengkap bagi siswa dari keluarga dengan penghasilan rendah.
Langkah ini bukan hanya bentuk dukungan praktis, tetapi juga simbol nyata dari komitmen pemerintah untuk pemerataan pendidikan. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan tidak ada lagi siswa yang merasa minder atau terhambat hanya karena persoalan perlengkapan sekolah.
Tidak hanya pemerintah daerah, Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah juga turut memberikan dukungan. Kapolda Kalteng, Irjen Pol Iwan Kurniawan, menyampaikan pandangan bahwa keberhasilan siswa ditentukan oleh dua faktor utama, yakni kesempatan dan motivasi.
Menurutnya, kesempatan sudah diberikan melalui program pendidikan gratis. Kini tinggal bagaimana para siswa mampu membangun motivasi dalam diri mereka sendiri untuk mencapai kesuksesan. Ia juga menekankan pentingnya keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan moral. Dengan keseimbangan tersebut, siswa akan tumbuh menjadi pribadi yang utuh dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Simak Juga : Tempat Wisata Akhir Pekan di Jakarta yang Wajib Dikunjungi