Narasi Kehidupan – Di era serba digital, ponsel pintar telah menjadi pusat hampir seluruh aktivitas manusia. Tidak hanya digunakan untuk komunikasi, perangkat ini juga menjadi alat penting untuk berbelanja online, mengakses media sosial, bekerja, hingga mengelola keuangan melalui layanan perbankan digital. Kondisi ini membuat ponsel menyimpan berbagai informasi pribadi yang bernilai tinggi bagi para peretas, sehingga semakin rawan terhadap modus hacker yang kian beragam.
Seiring perkembangan teknologi, metode peretasan pun ikut berevolusi. Jika dulu penyadapan membutuhkan akses fisik ke perangkat, kini peretas dapat melakukannya dari jarak jauh melalui celah digital. Akses ini bisa diperoleh melalui tautan berbahaya, aplikasi yang sudah disusupi, maupun jaringan Wi-Fi palsu yang sengaja dipasang sebagai bagian dari modus hacker untuk menjebak korban.
Begitu peretas berhasil masuk, kendali atas perangkat praktis ada di tangan mereka. Tanpa disadari pengguna, seluruh aktivitas di ponsel dapat dipantau, mulai dari membaca percakapan pribadi, mencatat data login, hingga merekam aktivitas sensitif seperti transaksi keuangan di aplikasi mobile banking.
Risiko yang ditimbulkan tidak main-main. Selain kebocoran data pribadi, kerugian finansial juga bisa terjadi dalam hitungan menit. Peretas bahkan mampu memperluas serangan dengan mengakses kontak korban dan menyebarkan tautan berbahaya untuk menjaring target baru.
Baca Juga : Kurikulum Cambridge dan Perannya dalam Pendidikan Indonesia
Walaupun aktivitas penyadapan sering kali berlangsung tanpa jejak yang jelas, ada beberapa gejala yang bisa dijadikan sinyal peringatan dini.
Beberapa tanda yang patut diwaspadai antara lain:
Sayangnya, banyak orang menganggap gejala-gejala tersebut sebagai gangguan teknis biasa. Padahal, bisa jadi perangkat sedang diawasi oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Ancaman penyadapan bukan sekadar teori, melainkan sudah terbukti terjadi di berbagai belahan dunia. Salah satu contohnya adalah kasus spyware Pegasus, perangkat lunak canggih yang mampu menginfeksi ponsel hanya melalui panggilan atau pesan singkat, bahkan tanpa korban harus mengklik tautan. Setelah berhasil masuk, Pegasus dapat mengakses pesan, foto, lokasi, hingga menyalakan kamera dan mikrofon secara diam-diam.
Kasus lain adalah FluBot yang menyebar luas di Eropa. Modusnya memanfaatkan SMS berisi tautan palsu pelacakan paket. Begitu tautan diklik, malware langsung terinstal di ponsel dan mencuri data login perbankan korban. Lebih berbahaya lagi, FluBot otomatis mengirim pesan berbahaya ke seluruh kontak korban sehingga penyebaran berlangsung sangat cepat.
Melihat semakin kompleksnya ancaman digital, melindungi ponsel bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan penting. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan pengguna antara lain:
Dengan langkah sederhana ini, risiko penyadapan bisa ditekan meski tidak sepenuhnya hilang.
Salah satu solusi yang banyak dipakai untuk memperkuat perlindungan ponsel adalah aplikasi keamanan. Misalnya, Norton Mobile Security yang dirancang khusus untuk mendeteksi ancaman digital pada perangkat seluler. Aplikasi ini melakukan pemeriksaan keamanan rutin, mendeteksi tanda-tanda peretasan, serta memberikan peringatan jika ada aktivitas mencurigakan.
Selain itu, Norton tidak hanya fokus pada perlindungan pesan atau email berbahaya, tetapi juga memberikan keamanan saat pengguna berselancar di internet. Situs berbahaya dapat diblokir secara otomatis, sementara koneksi Wi-Fi yang dicurigai dapat dipantau agar tidak disalahgunakan peretas.
Mulai Juni 2025, Norton Mobile Security menjalin kerja sama resmi dengan Telkomsel untuk memperkuat keamanan digital masyarakat Indonesia. Melalui program ini, pelanggan Telkomsel bisa mendapatkan paket data sekaligus berlangganan Norton Mobile Security. Artinya, perlindungan dapat langsung dinikmati tanpa perlu instalasi tambahan yang rumit.
Kerja sama ini menjadi langkah nyata dalam menghadapi ancaman digital yang semakin beragam. Hacker selalu menemukan metode baru dari waktu ke waktu. Apa yang digunakan bulan lalu bisa jadi sudah diganti dengan cara lain di bulan berikutnya. Mengikuti semua perkembangan ini jelas sulit, sehingga pencegahan menjadi pilihan terbaik agar pengguna tetap merasa aman dalam menjalani aktivitas digital sehari-hari.
Simak Juga : Wisata Flores: 12 Kuliner Khas Autentik yang Wajib Dicoba