Narasi Kehidupan – Warga di Pekon Banyu Urip, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Lampung, tengah diliputi rasa cemas setelah rumah milik seorang warga bernama Trimadyo (30) kembali disatroni maling. Insiden ini bukan yang pertama kali terjadi. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, rumah tersebut sudah tiga kali menjadi sasaran aksi pencurian dengan modus yang berbeda-beda.
Peristiwa terbaru terjadi pada Senin (6/10/2025) pagi, ketika pelaku yang berpura-pura menjadi sales datang dengan penampilan rapi. Mereka mengenakan kemeja putih dan celana hitam, seolah ingin menawarkan produk. Namun, di balik penampilan itu, tersimpan niat jahat yang membuat warga Tanggamus terkejut dan khawatir.
Menurut keterangan warga, kali ini pelaku menggunakan cara yang lebih licik dan terencana. Mereka datang berboncengan dengan sepeda motor dan langsung menuju rumah korban melalui pintu samping, memanfaatkan momen saat penghuni rumah sedang lengah.
Sebelum kejadian, adik korban sempat menerima pesan dari nomor tak dikenal yang mengaku sebagai kerabat keluarga. Pesan itu menyebut bahwa kakek mereka sedang sakit dan membutuhkan bantuan segera. Tanpa curiga, Trimadyo dan istrinya pun bergegas meninggalkan rumah untuk memastikan kabar tersebut. Namun, ternyata pesan itu hanyalah umpan agar rumah dalam keadaan kosong.
Begitu korban keluar rumah, tiga pria berpakaian rapi mendatangi rumah dan berpura-pura ingin menawarkan barang dagangan. Tanpa disangka, mereka justru menyerang adik korban, menodongkan senjata tajam, serta berusaha membungkamnya agar tidak berteriak.
Peristiwa pencurian itu berubah menjadi aksi kekerasan yang nyaris menimbulkan tragedi lebih besar. Pelaku tidak hanya menggasak harta benda, tetapi juga diduga mencoba melakukan pelecehan terhadap adik korban yang masih berusia belasan tahun.
Untungnya, korban berhasil melawan dan berteriak keras hingga membuat para pelaku panik dan kabur. Meskipun demikian, peristiwa itu meninggalkan trauma mendalam bagi korban. Menurut keterangan Trimadyo, adiknya kini masih mengalami ketakutan hebat dan sulit berbicara tentang kejadian tersebut.
“Adik saya masih sering menangis kalau ditanya soal kejadian itu. Dia sangat takut dan belum berani keluar rumah,” ujar Trimadyo dengan suara bergetar saat diwawancarai.
Baca Juga : Rahasia Sukses Global Taylor Swift: Strategi “Drip, Not Drop”
Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui bahwa para pelaku berhasil membawa kabur sejumlah barang berharga, termasuk perhiasan emas seberat lima gram dan sejumlah uang tabungan milik keluarga. Kondisi rumah pun berantakan karena para pelaku mengacak-acak seluruh ruangan untuk mencari barang berharga lainnya.
Meskipun tidak ada korban jiwa, dampak psikologis yang dialami keluarga cukup serius. Adik korban harus mendapatkan perawatan di puskesmas setempat dan kini masih menjalani pendampingan untuk mengatasi trauma akibat kejadian tersebut.
Kejadian berulang ini membuat warga di sekitar lokasi semakin resah. Banyak yang mengaku mulai khawatir untuk meninggalkan rumah dalam waktu lama. Mereka bahkan berencana untuk meningkatkan keamanan lingkungan dengan membuat jadwal ronda malam serta memasang kamera pengintai di beberapa titik strategis.
Seorang warga bernama Sagiman (50) mengatakan bahwa kasus pencurian di wilayah tersebut memang sudah sering terjadi, namun kali ini tingkat kekerasannya membuat warga benar-benar khawatir.
“Sudah tiga kali kejadian di rumah itu. Kami berharap polisi segera bertindak karena warga sudah sangat resah. Tidak ada yang merasa aman lagi,” kata Sagiman.
Menanggapi laporan dari warga, Kasat Reskrim Polres Tanggamus, AKP Khairul Yassin Ariga, menyatakan bahwa pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan tengah mendalami kasus tersebut.
Pihak kepolisian juga telah menurunkan tim dari Polsek Wonosobo untuk melakukan pendampingan terhadap keluarga korban, sekaligus berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Tanggamus guna mempercepat proses penyelidikan.
“Kami sudah ke TKP dan sedang dalam tahap pendalaman. Tim juga telah berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk memastikan kondisi korban serta mengumpulkan bukti-bukti yang dibutuhkan,” jelas AKP Khairul.
Meski pihak keluarga belum membuat laporan resmi karena kondisi korban yang masih terguncang, polisi memastikan bahwa kasus ini akan tetap diproses sesuai prosedur hukum. Aparat berharap agar masyarakat tetap waspada terhadap tamu tak dikenal dan segera melapor jika menemukan hal mencurigakan di lingkungan sekitar.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa kejahatan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Karena itu, menjaga kewaspadaan dan memperkuat solidaritas antarwarga menjadi langkah penting agar lingkungan tetap aman dan nyaman untuk semua.
Simak Juga : Soft Power Energi Indonesia di Era Transisi Hijau ASEAN