
Narasi Kehidupan – Lantunan Sholawat Quraniyah sering terdengar selepas salat Subuh hingga menjelang waktu Dhuha. Di balik keindahan suaranya tersimpan makna mendalam berupa doa dan pujian kepada Rasulullah SAW serta penghormatan kepada orang-orang yang dekat dengan Al-Qur’an, baik para penghafal maupun pengamalnya. Sholawat ini tidak hanya menenangkan hati, tetapi juga menghidupkan rasa cinta terhadap Nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam yang berakar pada nilai-nilai Qur’ani.
Bagi banyak umat Muslim, mendengarkan atau melantunkan Sholawat Quraniyah menghadirkan kedamaian batin dan rasa lapang di hati. Amalan ini tergolong ringan, sebab bacaannya singkat dan mudah dihafal. Meski demikian, keutamaan spiritualnya sangat besar karena setiap lantunan mengandung makna penghormatan kepada Nabi dan keluarganya, serta mengingatkan pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
Sholawat Quraniyah berakar dari tradisi pesantren dan majelis ilmu yang menekankan pembelajaran Al-Qur’an. Awalnya, lantunan ini dikenal di kalangan santri Nahdlatul Ulama (NU) yang sering membacanya sebagai dzikir bersama. Tradisi ini kemudian menyebar ke berbagai daerah dan menjadi bagian dari budaya spiritual masyarakat Muslim Indonesia.
Seiring berkembangnya teknologi, Sholawat Quraniyah kini juga dapat dinikmati di berbagai platform digital seperti YouTube, TikTok, dan Spotify. Salah satu versi yang populer adalah lantunan Ai Khodijah Official yang dikenal karena suaranya yang lembut dan menyentuh hati. Versi ini membuat viral di kalangan generasi muda yang mulai tertarik untuk mengamalkannya.
Sholawat Quraniyah memiliki teks yang singkat, namun penuh makna. Dalam bahasa Arab, bunyinya adalah:
“صَلَاةُ اللهِ وَالسَّلَامْ عَلَى مَنْ أُوحِيَ الْقُرْآنْ وَأَهْلِ بَيْتِهِ الْكِرَامْ وَصَحْبِهِ ذَوِي الْقُرْآنْ”
Artinya: “Sholawat dan salam semoga tercurah kepada yang menerima wahyu Al-Qur’an, keluarganya yang mulia, dan sahabat-sahabatnya para penjaga Al-Qur’an.”
Setiap barisnya mengandung pesan yang berbeda. Bagian pertama merupakan bentuk pujian kepada Rasulullah SAW sebagai penerima wahyu ilahi. Baris kedua menunjukkan penghormatan kepada keluarga Nabi atau Ahlul Bait yang memiliki kedudukan mulia dalam Islam. Sedangkan baris terakhir menjadi doa bagi para sahabat Nabi yang menjaga kemurnian Al-Qur’an dan menyebarkan ajarannya ke seluruh penjuru dunia.
Baca Juga : Inspirasi Keramik Dapur Estetik untuk Ruang Memasak Memikat
Sholawat Quraniyah bukan sekadar lantunan doa, tetapi juga pengingat agar umat Islam selalu dekat dengan Al-Qur’an. Melalui sholawat ini, seseorang menegaskan cintanya kepada Rasulullah SAW dan kesetiaan untuk hidup dalam nilai-nilai Qur’ani. Ia mengandung pesan spiritual universal, yakni mengagungkan Nabi, keluarga, dan sahabat-sahabat beliau yang menjadi penjaga risalah Islam.
Beberapa kalangan menganggap Sholawat Quraniyah sebagai bentuk dzikir yang memperkuat hubungan batin antara manusia dengan Sang Pencipta. Ketika seseorang melantunkannya dengan penuh khusyuk, hatinya akan diselimuti ketenangan dan pikirannya menjadi jernih. Tidak heran jika sholawat ini disandingkan dengan bacaan populer lainnya seperti Sholawat Nariyah, Sholawat Fatih, dan Sholawat Burdah yang sama-sama mengandung makna cinta kepada Rasulullah SAW.
Sholawat Quraniyah biasanya dibaca setelah salat Subuh atau menjelang Dhuha, namun tidak ada waktu khusus yang membatasinya. Umat Muslim bebas melantunkannya kapan pun, baik pagi, sore, maupun malam hari. Sebagian jamaah bahkan menjadikannya sebagai amalan rutin di waktu sahar (menjelang Subuh) karena dipercaya membawa keberkahan luar biasa.
Cara mengamalkannya sangat sederhana. Cukup dibaca dengan niat tulus dan hati yang ikhlas, baik satu kali maupun berulang sesuai kemampuan. Yang terpenting bukanlah jumlah bacaan, melainkan ketulusan niat dan rasa cinta kepada Rasulullah SAW. Banyak yang meyakini bahwa mengamalkan Sholawat secara rutin dapat menenangkan hati, menghapus kesedihan, serta membuka pintu rezeki dan kemudahan hidup.
Keistimewaan Sholawat Quraniyah terletak pada doa yang mencakup tiga keagungan sekaligus: Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabat-sahabatnya. Lantunan ini menjadi sarana untuk memperoleh ketenangan jiwa, keberkahan hidup, serta perlindungan dari kesulitan. Dalam dimensi spiritual, Sholawat Quraniyah juga berfungsi sebagai pengingat agar manusia tidak jauh dari Al-Qur’an dan terus mengamalkan ajarannya.
Banyak umat Islam yang merasakan manfaat nyata setelah rutin melantunkan sholawat ini. Di antara manfaatnya adalah munculnya ketenangan hati, berkurangnya stres, serta meningkatnya rasa syukur dalam menjalani kehidupan. Selain itu, sholawat ini diyakini membawa energi positif yang membuat seseorang lebih sabar dan mudah menghadapi ujian hidup.
Meskipun pendek dan mudah dihafal, Sholawat Quraniyah menyimpan keutamaan besar di balik kesederhanaannya. Setiap kali seseorang melantunkannya, ia sejatinya sedang memperbarui janji cinta kepada Rasulullah SAW dan Al-Qur’an. Tidak sedikit yang menggabungkannya dengan bacaan sholawat lain seperti Sholawat Ibrahimiyah, Sholawat Rajab, atau Sholawat Assalamualaik untuk memperkaya suasana dzikir.
Sholawat Quraniyah mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kedekatan dengan Allah SWT dan Rasul-Nya. Dengan melantunkannya, umat Muslim bukan hanya menenangkan jiwa, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bahwa cinta kepada Al-Qur’an dan Nabi Muhammad SAW adalah kunci menuju hidup yang penuh berkah dan kedamaian.
Simak Juga : Wisata Keluarga Murah, Lengkap dan Seru di Jogja Terbaru 2025